Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX
Peraturan Jalan Cepat
Sebagaimana perlombaan, ada beberapa aturan yang ditetapkan agar olahraga jalan cepat bisa terlaksana dengan adil dan sportif. Berikut ini adalah peraturan jalan cepat yang telah ditetapkan oleh IAAF, di antaranya yaitu:
Bagi Grameds yang bosan dengan olahraga berlari, olahraga jalan cepat bisa menjadi salah satu alternatifnya. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan pada saat melakukan jalan cepat.
Aturan olahraga ini pun cukup mudah, setiap satu kilometer dalam 12 menit atau jarak 5 kilometer ditempuh dalam waktu 1 jam. Kamu bisa menggunakan ponselmu atau jam tangan untuk menghitung kecepatan jalannya.
Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari olahraga jalan cepat dikutip dari situs Mayo Clinic, yaitu:
Semua manfaat di atas tentu saja lebih banyak dibandingkan jalan biasa. Mengingat olahraga jalan cepat juga dapat membakar kalori lebih banyak ketimbang jalan biasa, hal ini sangat efektif untuk teman-teman yang sedang dalam proses untuk menurunkan berat badan. Jadi, apakah kamu tertarik untuk melakukan olahraga jalan cepat?
Grameds bisa melakukan olahraga jalan cepat kapan saja, baik itu hari libur maupun sebelum dan sehabis pulang kerja. Kamu hanya perlu menghitung waktu dan langkah kaki Nah, seperti yang sudah dijelaskan di atas, cara melakukan gerakan jalan cepat hanya dengan memosisikan tubuh, langkah, dan gerakan tangan dan kaki yang sinkron.
Teknik Akhiran (Finish)
Setelah berhasil melakukan teknik awalan, posisi badan, dan langkah kaki dengan tepat, maka teknik selanjutnya dari jalan cepat adalah teknik akhiran atau finish. Sekilas teknik akhiran ini cukup mudah untuk dilakukan, hanya saja teknik ini seringkali tidak dilakukan oleh para peserta pemula.
Pada saat peserta olahraga jalan cepat menyentuh garis finis, peserta tidak diperbolehkan berhenti pada saat itu juga. Peserta diharuskan untuk tetap melakukan gerakan jalan cepat sampai sekitar lima meter dari garis finis. Setelah lebih dari lima meter, peserta dapat mulai menurunkan kecepatan hingga akhirnya berhenti dengan sempurna.
Memperkenalkan olahraga sangatlah baik karena bisa menjaga kesehatan tubuhnya. Lebih baik lagi, jika memperkenalkan olahraga melalui berbagai macam pengetahuan olahraga, sehingga wawasan tentang dunia olahraga menjadi lebih banyak. Buku Ensiklopedia Anak Cerdas Olahraga merupakan buku yang cocok bagi si anak dalam menggali awal mula olahraga itu ada.
Fase Topang Tunggal
Fase topang tunggal bisa dipahami sebagai sebuah fase persiapan untuk melakukan percepatan dan penempatan kaki dari tungkai yang bebas. Dalam melakukan fase ini, peserta dapat menggunakan dua cara, yaitu:
Gerak spesifik topang depan dapat dilakukan dengan memosisikan kaki depan aktif dengan gerak penyiapan ke belakang. Peserta dapat melakukan fase penambahan sesingkat mungkin dengan lutut tungkai depan diluruskan. Selanjutnya, tungkai diayunkan melewati tungkai topang depan dengan lutut, dan tungkai bawah diusahakan untuk tetap rendah.
Gerak spesifik topang belakang bisa dilakukan dengan posisi tungkai topang tetap lurus. Tungkai topang tetap diluruskan selama mungkin. Selanjutnya, kaki dari tungkai topang bisa diarahkan ke depan dan digulirkan sepanjang sisi luar telapak kaki hingga ujung jari kaki. Berikutnya, tungkai bebas dapat melintasi tungkai topang dengan lutut sembari tungkai bawah dipertahankan agar tetap rendah serta kaki depan bisa diletakkan.
Selain fase topang tunggal, fase topang ganda dapat dilakukan dengan cara menahan kontak dengan tubuh setiap saat. Dalam fase topang ganda, berikut ini adalah prinsip dasar yang perlu dilakukan, yaitu:
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMA/MA Kelas XII
Hal yang perlu dihindari
Jalan cepat adalah olahraga kardio yang dilakukan dengan berjalan dengan kecepatan setinggi mungkin, tanpa membuat tubuh berlari. Hal ini membutuhkan teknik yang tepat.
Pastikan Anda selalu latihan pemanasan sebelum memulai olahraga dan melakukan pendinginan setelah jalan cepat berakhir.
[embed-health-tool-bmr]
Berjalan adalah gerak melangkah terus-menerus dan kaki selalu kontak dengan tanah tanpa terputus. Tapi, tahukah detikers kalau berjalan bisa menjadi salah satu cabang olahraga dalam perlombaan?
Jalan cepat atau biasa juga disebut dengan race walking adalah aktivitas yang mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Aktivitas ini merupakan salah satu nomor olahraga dari cabang atletik.
Olahraga ini mengandalkan kelenturan tubuh pemainnya, lho. Gerakan jalan cepat berbeda dengan berlari. Jalan cepat mengharuskan kaki untuk selalu kontak dengan tanah atau kedua kaki tidak pernah melayang di udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jalan cepat merupakan bagian atau nomor (dalam cabang olahraga atletik). Perlombaan jalan cepat terdiri dari 5 km, 10 km, 20 km, hingga 50 km dan sebagian telapak kakinya harus menyentuh tanah.
Dilansir dari laman Usatf.org jalan cepat adalah suatu perlombaan yang dipertandingkan di semua tingkatan cabang olahraga atletik, mulai dari atletik remaja hingga dan termasuk Olimpiade.
Jalan cepat memadukan daya tahan pelari jarak jauh dengan perhatian terhadap teknik pelari gawang atau tolak peluru. perpaduan dari gerakan-gerakan atletik membuat olahraga ini masuk dalam tanggung jawab organisasi atletik di level dunia yaitu International Amateur Athletic Federation (IAAF).
Dalam Pekan Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (POPSI), jalan cepat masuk dalam perlombaan atletik dengan kategori putri sepanjang 5 km dan 10 km untuk kategori putra.
Dikutip dari buku "Dasar-Dasar Atletik" karya Yahya Eko Nopiyanto dan Septian Raibowo, olahraga ini muncul dari kebudayaan Inggris yaitu berjalan kaki dalam jarak jauh yang dikenal dengan pedestrianism. Pada mulanya, aktivitas ini digunakan sebagai media taruhan uang tunai yang dilakukan oleh masyarakat Inggris.
Namun, seiring berjalannya waktu aktivitas ini populer menjadi suatu olahraga di Inggris abad ke-18. Pada abad ke-19 karena kepopulerannya, olahraga ini mulai diperkenalkan di Olimpiade London, tepatnya di tahun 1908.
Lomba jalan cepat menjadi pertandingan olahraga yang harus dilakukan oleh laki-laki, dan baru 84 tahun kemudian, perlombaan ini masuk dalam kategori perempuan untuk ikut serta berpartisipasi dalam olimpiade.
Teknik dasar jalan cepat (race walking)
Olahraga ini berbeda dengan jalan kaki biasa, tapi tidak sulit dilakukan. Bila sudah terbiasa jalan kaki, olahraga akan lebih mudah dilakukan.
Secara umum, berikut cara melakukan jalan cepat yang perlu Anda ketahui.
Lebih rinci, teknik yang digunakan harus memperhatikan postur dan gerakan berbagai tubuh.
Beberapa bagian yang perlu diamati, yaitu seperti kaki, lutut, pinggul, badan bagian tengah, lengan dan bahu, serta kepala. Berikut penjelasannya.
Gerakan pinggul yang baik akan membuat jari-jari kaki berada di permukaan dalam waktu yang lebih lama.
Teknik Dasar Jalan Cepat
Sederhananya, olahraga jalan cepat dapat dilakukan dengan menggerakkan kaki ke depan sedemikian rupa. Tentu saja dengan catatan tapak kaki belakang harus selalu bersentuhan dengan tanah. Apabila kedua kaki melayang dari permukaan tanah pada saat melakukan gerakan maju, maka seorang atlet bisa terkena pelanggaran.
Selama melakukan gerakan olahraga jalan cepat, kaki yang bergerak maju harus bersentuhan dengan tanah terlebih dahulu sebelum kaki belakang bergerak meninggalkan permukaan tanah. Selain itu, kaki penyangga diketahui harus selalu lurus dan tidak bengkok di bagian lutut pada saat posisi tegak.
Teknik dasar jalan cepat pada dasarnya memiliki empat teknik, yaitu teknik awalan (start), teknik posisi badan, teknik langkah kaki, dan teknik akhiran (finish). Nah, berikut ini adalah penjelasan dari keempat teknik dasar dalam olahraga race walking, di antaranya yaitu:
Teknik Dasar Jalan Cepat
Sederhananya, olahraga jalan cepat dapat dilakukan dengan menggerakkan kaki ke depan sedemikian rupa. Tentu saja dengan catatan tapak kaki belakang harus selalu bersentuhan dengan tanah. Apabila kedua kaki melayang dari permukaan tanah pada saat melakukan gerakan maju, maka seorang atlet bisa terkena pelanggaran.
Selama melakukan gerakan olahraga jalan cepat, kaki yang bergerak maju harus bersentuhan dengan tanah terlebih dahulu sebelum kaki belakang bergerak meninggalkan permukaan tanah. Selain itu, kaki penyangga diketahui harus selalu lurus dan tidak bengkok di bagian lutut pada saat posisi tegak.
Teknik dasar jalan cepat pada dasarnya memiliki empat teknik, yaitu teknik awalan (start), teknik posisi badan, teknik langkah kaki, dan teknik akhiran (finish). Nah, berikut ini adalah penjelasan dari keempat teknik dasar dalam olahraga race walking, di antaranya yaitu:
Badan bagian tengah
Badan yang terlalu tegap dan condong ke belakang menyebabkan otot yang menopang tulang belakang menjadi tegang. Dalam kasus parah, hal ini bisa memicu cedera olahraga.
Postur bahu yang miring ke samping hanya membuat pinggul salah bergerak. Sementara itu, bahu terangkat hanya membuat gerakan lengan menjadi berlebihan.
Bila postur pinggul belum mantap, kepala akan naik turun saat melakukan jalan cepat.
Juri akan memantau dengan saksama apakah salah satu kaki akan menyentuh tanah sebelum sisi kaki lainnya terangkat.
Anda akan didiskualifikasi bila 2 juri (ketua dan juri lain) atau 3 juri berbeda melihat teknik tidak dilakukan dengan tepat.